KOMUNITAS TEATER PERTAMA DI SAMBAS







TEATER
Istilah teater berasal dari kata Theatron, yang artinya "tempat di ketinggian" sebagai tempat meletakkan sesajian persembahan bagi dewa pada zaman Yunani Kuno.  Sedangkan dalam KBBI, teater adalah gedung atau ruangan tempat pertunjukan sandiwara, film, dsb. Namun pengertian tersebut berkembang yang kemudian teater tidak hanya berarti tempat, tetapi diartikan lebih luas menjadi segala hal yang dipertunjukkan di depan orang disebut teater. Teater adalah seni drama yang merupakan penampilan perilaku manusia dengan gerak, tari, dan juga dalam nyanyiannya terdapat dialog serta akting pemain. Dalam sejarahnya, Yunani tercatat sebagai bangsa pertama yang mengembangkan teater, tepatnya sekitar 2.500 tahun yang lalu.
Teater tradisional adalah teater yang dilahirkan dari, oleh, dan untuk tradisi masyarakat tertentu. Ia tumbuh dan diasuh oleh tradisi masyarakat setempat. Teater tradisional sangat dekat dengan masyarakat lingkungannya bahkan menjadi bagian dari kehidupan masyarakatnya. Teater tradisional adalah jenis teater yang diwariskan dari angkatan ke angkatan dalam jangka waktu yang panjang. Teater tradisional bisa dinamakan teater klasik, seperti; wayang orang, sendratari, lenong, ketoprak. Teater tradisional berfungsi  sebagai sarana upacara, hiburan, dan presentasi estetis yang berbaur menjadi satu dalam sebuah struktur sajian.
Teater kontemporer adalah karya teater yang mengandung sifat-sifat kekinian. Berkembang sebagai wujud kreativitas seniman teater untuk menemukan jati dirinya. Sehingga, teater ini berfungsi sebagai presentasi estetis yang senimannya hanya ingin mengomunikasikan gagasannya kepada penonton. Banyaknya penonton bukanlah target, tetapi kualitas penonton menjadi harapan para seniman. Walaupun jumlah penonton relatif sedikit, tetapi penonton tersebut adalah orang-orang yang paham betul pada teater serta bisa menangkap konsep garapan, itulah yang diharapkan. Bukan kemewahan yang ingin disampaikan oleh karya teater kontemporer, melainkan gagasan brilian yang senantiasa menjadi obsesi para seniman kontemporer ini. Oleh karena itu, teater kontemporer tidak pernah mengutamakan perangkat yang mewah, baik tempat, kostum para pemain, dan properti. Hal yang diutamakan adalah ide atau gagasan yang orisinal dan baru sehingga karya pertunjukannya menjadi pengetahuan bagi para penontonnya.
            Dari pemaparan diatas, kami anak muda Kabupaten sambas  berinisiatif membentuk Rumah Budaya atau Komunitas sebagai bentuk upaya kami dalam menggiatkan kegiatan Kesenian dan Kebudayaan memperkenalkan seni dan budaya daerah sambas ke tingkat nasional dan Internasional dengan Teater
            Sehubungan dengan hal tersebut diatas, kami membentuk Komunitas Teater Prajurit Sambas ( KTPS ) yang seluruh anggotanya berasal dari warga Kabupaten Sambas dengan harapan dapat meningkatkan Kemapuan bakat dan minat  para anggota secara khusus dan masyarakat Kabupaten Sambas Secara umum. Semoga upaya kami ini dapat diterima dan di dukung oleh berbagai pihak yang terkait dan dapat dimudahkan jalannya oleh Tuhan Yang Maha Esa. Amin.



DASAR PELAKSANAAN


A.    LATAR BELAKANG
Sebagaimana telah kami jelaskan pada pendahuluan proposal, memperhatikan angka minat serta jumlah Sanggar  yang masih sangat sedikit membuat kami berinisiatif untuk membentuk sanggar Atau Komunitas dalam satu wadah Komunitas Teater Prajurit Sambas ( KTPS) untuk menanggulangi masalah Seni dan Budaya Kabupaten sambas dan Membantu pemerintah dalam mengelola nak muda sambas untuk bekarya di bidang seni dan Budaya
Dasar pembentukan Komunitas Teater Prajurit Sambas ( KTPS) ini berangkat dari kondisi sosial di Kotas Sambas kabupaten Sambas. Di samping itu, sumber daya manusia yang sangat potensial untuk di kembangkan namun belum terjamah membuat kami membentuk Komunitas Teater Prajurit Sambas ( KTPS)  untuk memaksimalkan segala sumber daya yang ada guna meningkatkan kesejahteraan warga dalam bidang kesenian
Berangkat dari pemikiran tersebut kami menyusun proposal ini sebagai upaya dalam mendapatkan Surat Keputusan ( SK )  yang akan kami gunakan untuk melakukan program kerja bersama kami yang terwadahi dalam Komunitas Teater Prajurit Sambas ( KTPS) di Kota Sambas , Kabupaten Sambas

1.      DASAR PEMBENTUKAN KTPS
Setelah menganalisa dan melihat Sanggar Yang ada di Kabupaten Sambas, kami membentuk Komunitas Teater Prajurit Sambas ( KTPS)  yang bergerak di bidang Kesenian dan Kebudayaan.
Seiring kemajuan teknologi yang merambah ke semua bidang termasuk bidang kesenian telah mengurangi nilai – nilai budaya di masyarakat utamanya budaya Sambas. Untuk melestarikan budaya Sambas maka kami warga masyarakat Kota Sambas , Kabupaten Sambas , Kalimantan Barat membentuk Rumah Budaya dengan nama “Komunitas Teater Prajurit Sambas”.
Komunitas Teater Prajurit Sambas berdiri pada tanggal 2 September 2015. Harapan kami dengan terbentuknya Rumah Budaya dengan nama “Komunitas Teater Prajurit Sambas” akan mampu menumbuhkan semangat mencintai Kesenian daerah Sambas dan pada akhirnya tujuan akhir untuk melestarikan kebudayaan Sambas.
Selain pertimbangan di atas, kami mempertimbangkan berbagai hal sebagai bahan pertimbangan kami sebagai berikut :
a)      Jumlah Sumber daya manuasia yang banyak pontesial dan berbakat
b)      Belum adanya pengalaman yang tersistematis dalam mengelola Sanggar
c)      Perlu adanya pelatihan dari pihak – pihak terkait

2.  Pembentukan KTPS
Dengan berbagai pertimbangan serta berpedoman pada peraturan pemerintah serta program Melestarikan Kesenian daerah yang dicanangkan oleh pemerintah Kabupaten Sambas. kami dengan ini membentuk Komunitas Teater Prajurit Sambas
Tanggal pendirian     : Rabu, 2 September 2015
Tempat pendirian      : Rumah Sdr. Suparli Desa Tanjung Bugis Rt 05 / Rw 03
Lokasi Domisili           : Rumah Sdr. Suparli Desa Tanjung Bugis Rt 05 / Rw 03

B.     MAKSUD TUJUAN
1.          Tujuan Umum
Menyukseskan program pemerintah dalam mewujudkan pelesatarian seni dan kebudayaan daerah Sambas
2.         Tujuan Khusus
a.       Menumbuhkan semangat mencintai kebudayaan
b.      Pemberdayaan masyarakat
c.       Melestarikan kebudayaan
d.      Sarana hiburan bagi masyarakat.
e.       Meningkatkan rasa kegotong royongan dan kebersamaan.

2.      Target
a)      Melahirkan anggota yang sukses di bidang kesenian
b)      Menjadi Komunitas atau Rumah budaya yang unggul di Kabupaten sambas
c)      Mampu menjadi wadah yang berpontesial dalam pengembangan bakat dan minat masyarakat sambas di bidang kesenian dan kebudayaan, baik seni Lukis , sastra , Musik , Teater dan Filem
d)      Menjadi wadah seni dan budaya yang mampu mengenalkan kesenian daerah Kabupaten sambas ke tingkat Nasional  Hingga ke tingkat


SUSUNAN PENGURUS
Pelindung                     : Bupati Kabupaten Sambas
Pembina                      : Suparli S. Pd ( Guru Kesenian SDN 6 Kab Sambas )
                                       Arif Rahman S. Pd ( Kepala Sekolah SDN 4 karangan kec Subah )
Dewan Penasehat       : Hj Arpan Suhaili ( Eks Dewan Kesenian Sambas )
                                       Aza Meitha
Ketua                            : Riko Reynaldi
Sekretaris                     : Tuti Feryanti
Bendahara                   : Salsha Billa Khairunisa
Humas                         : Uray Andre Baharrudin

Devisi

1)      Teater             :Siti Azlifa
2)      Tari                  : Tuti Feryanti
3)      Musik              : Ilfan Triatmiko
4)      Filem               : Bhagas
5)      Lukis                : Raihan Muhammad Iqbal
6)      Sastra              : Jamuna Una

Anggota :
1.      Siti Azlifa                           8. Jaka
2.      Siti Nurhaliza                     9. Wandi
3.      Elianti                                10. Wandi
4.      Abu Bakar                         11. Supianto
5.      Nuraisyah Meli                 12. Rizki
6.      Nur Yuni                            13. Sheeva
7.      Ilham Yandi                       14. Ilfan Triatmiko







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANTUN MELAYU SAMBAS TERKINI

Wisata Daerah Kabupaten Sambas