CAGAR BUDAYA KERATON SAMBAS,KALIMANTAN BARAT, INDONESIA



BENDA CAGAR BUDAYA DI KERATON SAMBAS


A.  Lambang yang Terdapat Di Istana Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin
Adapun lambang yang terdapat di Istana Sulthan Muhammad mulia Ibrahim Tsafiuddin adalah Bintang Tiga Belas yang didalamnya terdapat tulisan angka 9 , diapit oleh dua Ekor  Elang Laut dan dibawahnya terdapat tulisan Alwatzikhoebillah. Istana mulai  dibangun pada 15 Juli 1933 dan ditempati pada pada 6 Juli 1935.
Makna dari lambang tersebut adalah :
1.      Bintang Tiga Belas yang didalamnya terdapat tulisan angka 9 bermakna bahwa Istana ini dibuat oleh Sulthan yang kalau ditarik dari Sulthan pertama , yang bergelar  Sulthan  merupakan keturunan yang kesembilan  yaitu Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin , Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin merupakan cucu Sulthan Muhammad Tsafiuddin II  yaitu Sulthan ketiga belas .
2.      Dua Ekor Elang Laut melambangkan bahwa kerajaan Sambas pernah berjaya dan mempunyai angkatan laut yang kuat.
3.      Alwatzikhoebillah artinya artinya berpegang teguh dengan tali Allah bermakna bahwa dalam memerintah Sulthan harus berlandaskan agama Islam yaitu berpegang teguh dengan hukum Allah dan Hadist Nabi Muhammad SAW.



B.       Meriam Lele
Kesultanan Sambas mempunyai Pusaka atau peninggalan yang konon katanya, benda-benda tersebut berupa meriam beranak, masih dikeramatkan hingga sekarang. Di Istana Kesultanan Sambas juga terdapat sebuah meja bundar berdaun batu marmer peninggalan kerajaan Sambas, yang di atasnya terletak tempat tidur berdinding kaca diselimuti kelambu kuning. Tempat itu tiada lain untuk menyimpan 7 buah meriam kecil yang disitilahkan dengan Pusaka Hasil Pertapaan Kerajaan Sambas. Meriam- meriam kecil itu di bungkus seperti layaknya bayi saja. Ke tujuh meriam unik Kesultanan Sambas itu ialah: 

1.      Raden Mas
2.      Raden Putri
3.      Raden Sambir
4.      Raden Pajang
5.      Ratu Kilat
6.      Pangeran Pajajaran
7.      Panglima Guntur

Benda-benda pusaka yang menjadi benda-benda kuno itu merupakan peninggalan Raden Sulaiman (Sultan Muhammad Safiuddin), hadiah dari mertuanya Ratu Sepudak, berupa 3 meriam masing-masing bernama Raden Mas, Raden Putri dan Raden Sambir. Anehnya, masih memiliki 4 saudara yang berupa meriam kecil juga. Keempat pusaka meriam kecil itu datang dengan sendirinya, masing-masing bernama Raden Pajang, Ratu kilat, Pangeran Pajajaran dan Panglima Guntur. Banyak yang berkeyakinan, bahwa barang-barang itu sewaktu-waktu dimasuki roh halus dimana kadang-kadang dapat menghilangkan diri dan sewaktu-waktu berkumpul kembali.
Nama lain dari meriam yang kecil-kecil itu juga bernama “meriam lele”. Ke tujuh meriam lele tersebut ada yang berbuntut dan ada juga yang tidak berbuntut. Menurut kepercayaan meriam Lele itu hanya berhasil diangkat bila benda itu sendiri berkenan.

C.  Lambang    Kerajaan Pada Masa Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin ( 1931 – 1943 ) Sulthan Sambas  Ke – 15 


  

Lambang ini digunakan pada masa Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin , Sulthan Sambas ke – 15 yang berkuasa di Kerajaan Sambas. Lambang  yang digunakan adalah merupakan  tangan kanan menggenggam tiang perisai , menggenggam pula setangkai buah padi berdaun Sembilan dan setangkai bunga kapas berdaun delapan, ditengah – tengah sebuah perisai berbentuk bujur telur dan didalamnya berupa belahan jantung bertulisan hurup Arab Alwatzhikubillah, dibelakang perisai itu sebuah payung kuning bersilang dengan sebilah pedang terhunus dan diatas perisai itu sebuah mahkota.
Makna dari lambang tersebut adalah sebagai berikut :
a.    Tangan Kanan : Melambangkan kekuasaan yang dimiliki oleh Yang Mulia Suthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin
b.    Setangkai Buah Padi Berdaun 9 dan Setangkai Bunga Kapas Berdaun 8 : Melambangkan Yang Mulia Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin adalah Sulthan yang Kesembilan apabila di tarik dari Sulthan yang pertama yaitu:

1.      Sulthan Muhammad Tsafiuddin I
2.      Sulthan Muhammad Tajuddin
3.      Sulthan Umar Aqamaddin I
4.      Sulthan Abubakar Kamaluddin
5.      Sulthan Umar Aqamaddin II
6.      Sulthan Muhammad Ali Tsafiuddin I
7.      Sulthan Abubakar Tajuddin II
8.      Sulthan Muhammad Syafiuddin II
9.      Sulthan Muhammad Mulia Ibrahim Tsafiuddin

D.  Lambang Kerajaan Pada Masa Sulthan Muhammad Tsafiuddin  II  ( 1866 – 1922 ) Sulthan Sambas yang  Ke-13
 



Lambang ini digunakan pada masa Sulthan Muhammad Tsafiuddin II , Sulthan Sambas ke – 13 yang berkuasa dikerajaan Sambas 1866 – 1922 M . Adapun lambang yang digunakan ini adalah lambang berbentuk  lingkaran  yang merupakan kombinasi antara Bulan Sabit dan Bintang Tiga Belas , dimana didalam Bintang tiga Belas itu terdapat lingkaran dan didalam lingkaran itu bertuliskan Alwatzikhubillah dengan hurup kaligrafi Arab, sedangkan didalam Bulan Sabit bertuliskan Sulthan Muhammad Tsafiuddin dalam huruf Arab. Makna dari lambang tersebut adalah sebagai berikut :  
1.    Bulan Sabit yang bertuliskan Sulthan Muhammad Tsafiuddin melambangkan bahwa Sulthan yang memerintah pada masa itu adalah Sulthan Muhammad Tsafiuddin II dan kerajaan yang diperintah merupakan Kerajaan Sambas Islam.
2.    Bintang Tiga Belas melambangkan bahwa Sulthan Tsafiuddin adalah Sulthan yang ketiga belas yang memerintah kerajaan Sambas. 
3.    Alwatzikhubillah artinya berpegang teguh dengan tali Allah bermakna bahwa dalam memerintah Sulthan harus berlandaskan agama Islam yaitu berpegang teguh dengan hukum Allah dan Hadist Nabi Muhammad SAW.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

PANTUN MELAYU SAMBAS TERKINI

Wisata Daerah Kabupaten Sambas

KOMUNITAS TEATER PERTAMA DI SAMBAS