Kerja keras dan ketekunan menjadi landasan Sri Astuti dalam membangun
bisnis. Alhasil, meskipun produknya cukup sederhana, namun bisa
mendunia. Adalah bawang goreng dengan merek Sri Rejeki. Hasil tangan
dari wanita berjilbab ini disukai di Australia, Belanda dan juga di
Amerika.
Sri awalnya hanya seorang ibu rumah tangga biasa.
Wanita asal Yogyakarta ini merantau ke Palu pada 1981 karena harus
mengikuti suaminya yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di
Dinas Pertanian.
Di Palu, Sri tak mau hanya diam saja. Ia mencoba
menambah nasi dalam periuk dengan membuka bisnis. Berbagai usaha
pernah dicobanya, mulai dari membuka katering pada 1984 hingga akhirnya
berkreasi membuat abon pada 1997.
"Dulu waktu pertama, untuk
abon sapi sekali produksi hanya 4 kilogram (kg), sekarang sudah 50 kg,
diproduksi dua kali seminggu jadi 100 kg," terang Sri DI ACARA KICK ANDY
Dari
abon, Wanita berusia 61 tahun ini melihat peluang lain yaitu bawang
goreng dengan bahan baku bawang batu, yang merupakan bawang khas Palu. Bawang
ini berkembang sangat baik di Lembah Palu yang berada di antara Kota
Palu dan Kabupaten Sigi. "Kelebihan bawang ini kadar airnya rendah
sehingga sangat renyah jika digoreng," terang dia.
Setiap hari sekitar 300 kg bawang batu diolah jadi 100 kg bawang
goreng tanpa bahan pengawet. Sri mendapatkan pasokan bawang tersebut
dari para petani di lembah Palu. '"Sekitar 30 kg sampai 50 kg bawang
goreng laku terjual dalam sehari," ungkapnya tanpa mau menyebutkan omzet
yang dikantonginya.
Usaha Sri terus berkembang. Saat ini, ia
telah mempekerjakan 30 orang. Itu untuk bisnis bawang goreng saja, tak
termasuk pekerjanya untuk bisnis abon.
Berkat kerja kerasnya
membantu mengembangkan ekonomi sekitar, Sri Astuti pernah mendapat
penghargaan untuk kategori UKM dari mantan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) pada 8 Desember 2005. Dia juga kerap kali mengikuti
pameran baik di dalam maupun luar negeri seperti di Singapura, Malaysia
hingga Perancis.
Pernah Ditipu
Perjalanan
bisnis Sri tentu tak selalu mulus. Wanita berjiblab ini mengaku pernah
ditipu ratusan juta rupiah hingga membuat usahanya terpuruk pada 2005.
"Ada
yang pernah menawarkan produk saya dijual di salah satu departemen
store di Jakarta. Saya sudah bayar Rp 125 juta tapi orangnya tak pernah
muncul-muncul dan uang itu tak kembali," katanya.
Sempat
terpukul, namun Sri tak mau berlama-lama berlarut-larut dalam
kekecewaan. Berkat kegigihannya, Ibu empat anak ini sanggup bangkit.
Bahkan bawang yang diproduksinya sudah dijual hingga ke Belanda, Australia dan Amerika Serikat.
Tak kalah, abon ikan buatan tangannya juga sudah merambah ke Negeri Kanguru dan Negeri Pam Sam.
Kini
Sri telah menikmati hasil kerja kerasnya. Anak-anaknya telah
menyelesaikan kuliah berkat usaha bawang goreng khas Palu tersebut. Sri
pun hingga kini masih aktif mengelola bisnis bawang goreng Sri Rejeki.
"Jika
ingin membangun bisnis harus pintah membaca peluang dan harus berani.
Untuk anak muda, jangan hanya bercita-cita jadi PNS, lebih bagus buka
usaha sendiri," pesan Sri.
Berkat dedikasinya yang mampu membuat lapangan pekerjaan di daerahnya. dengan hari Listrik Nasional PLN memberi bantuan modal tambhana sebanyak Rp 100 Juta.
PANTUN AGAMA Ada ulat di daun kelapa Kelapanya berbuah lebat Bila khianat pada manusia Dunia akhirat takkan selamat Anak pramuka jalan di tempat Anak paskibra kibarkan bendera Dunia akhirat takkan selamat Kecuali minta ampun tobat nasuha Minum jus ditepi pantai Sambil lihat pemandangan lautan Di dunia keinginan tak sampai Di surga ada penantian Makan sambal dengan lalapan Lalapannya adalah daun papaya Di dalam surga ada penantian Hanya untuk yang beramal mulia Ade ulat di daon kelapa Kelapanye bebuah labbat Bile khianat pade manusia Dunia akhirat daan selamat Anak pramuka jalan di tempat Anak paskibra kibarkan bendera Dunia akhirat daan selamat Kecuali minta ampun tobat nasuha Minum jus ditapi pantai Sambil liet pemandangan lautan Di dunie keinginan daan sampai Di surge ade penantian Makan sambal dengan lalapan Lalapannye adalah daon papaya Di dalam surge ada penantian Hanya to’kan ya...
Air Terjun Selindung Terletak di daerah Parit Pasir Sebangkau-selakau Kab Sambas. Tempatnya masih alam banget, banyak pemuda dan pemudi dekat daerah sana berkunjung ke sini. Danau Sebedang Menawarkan keindahan danau semula jadi yang terletak di daerah Desa Sebedang Kab Sambas. banyak anak-anak yang berkunjung ke tempat ini. Keindahannya bikin banayk orang mengadakan pemotretan di wilayah ini. Selain itu juga Sebedang merupakan tempat bersejarah yang di kenal dengan cerita Bujang nadi Dare nandung yang konon katanya makamnya terletak di daerah gunung Sebedang Gunung Gajah Pemangkat Gunung yang berada di Kota Pemangkat. gunung ini di beri nama Gunung Gajah karena bentuknya mirip gajah. bukan karena banyak gajah di gunung ini. di gunung ini kita bisa melihat pemandangan kota pemangkat. Selain itu juga di Gunung ini ada Pekong tempat ibadah orang tiong Hua. tempat yang menarik untuk yang hobbi mendaki dan melihat pemandangan dari atas. Pantai Tem...
JW Sambas . 05 desember 2016. Nah..yang sukan makan Buah Durian,ayo ke Sambas. Penggemar buah durian sebaiknya mulai mengatur rencana perjalanan wisata ke Kota Sambas, Kalimantan barat. Soalnya, buah berkulit dan beraroma tajam itu mulai membanjiri sejumlah pasar dan tepi jalan orang berjualan Buah “Buah durian yang banyak dijajakan adalah jenis Durian Motong .,” kata Uray, salah satu pedagang durian. “Mulai desember ini, kebun durian di wilayah Kabupaten Sambas memang sedang panen, jadi dari sana langsung dipasok ke Kota sambas dan sekitarnya" lanjutnya. Harga buah durian yang dijualnya bervariasi, mulai dari Rp35 ribu untuk ukuran kecil, dan Rp55 ribu untuk ukuran besar. Mendapat sebutan sebagai Raja Buah, durian memang banyak tumbuh di wilayah Asia Tenggara. Di Indonesia, durian tumbuh dalam 55 jenis, yang perkebunannya tersebar di berbagai daerah.salah satunya daerah Kab Sambas.
Komentar
Posting Komentar